Presiden Indonesia Ke 4. First vice president to become president Took power following Suharto's resignation Oversaw Indonesia's democratic transition East Timor declared independence from Indonesia Released thousands of political prisoners Decided not to run for a full term 4 Abdurrahman Wahid (1940–2009) 20 October 1999 23 July 2001 1 year 276 days NoName (birth–death)Term Of Office(took Office)Term Of Office(left Office)7Joko Widodo (born 1961)2014 – 5315% 2019 – 5550%2014 – 5315% 2019 – 5550%7Joko Widodo (born 1961)Incumbent6Susilo Bambang Yudhoyono (born 1949)2004 – 6062% 2009 – 6080%2004 – 6062% 2009 – 6080%6Susilo Bambang Yudhoyono (born 1949)20 October 200420 October 2014.
Presiden RI ke4 KH Abdurrahman Wahid resmi menjabat sebagai Presiden Indonesia keempat menggantikan Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie pada tanggal 20 Oktober 1999 Dari kiri Muhammad Amien Rais (Ketua MPR) Abdurrahman Wahid (Presiden) Megawati Soekarnoputri (Wakil Presiden) dan Akbar Tanjung (Ketua DPR) berpose bersama sesaat setelah.
List of presidents of Indonesia Wikipedia
Masa MudaPendidikan Di Luar NegeriAwal KarierNahdlatul UlamaReformasiKepresidenanAktivitas Setelah KepresidenanKehidupan PribadiKematianPenghargaanAbdurrahman Wahid lahir pada hari ke4 dan bulan ke8 kalender Islam tahun 1940 di Denanyar Jombang Jawa Timur dari pasangan Wahid Hasyim dan Solichah Terdapat kepercayaan bahwa ia lahir tanggal 4 Agustus tetapi kalender yang digunakan untuk menandai hari kelahirannya adalah kalender Islam yang berarti ia lahir pada 4 Sya'ban 1359 Hijriah sama dengan 7 September 1940 Ia lahir dengan nama Abdurrahman Addakhil “Addakhil” berarti “Sang Penakluk” Kata “Addakhil” tidak cukup dikenal dan diganti nama “Wahid” dan kemudian lebih dikenal dengan panggilan Gus Dur “Gus” adalah panggilan kehormatan khas pesantren kepada seorang anak kiai yang berati “abang” atau “mas” Gus Dur adalah putra pertama dari enam bersaudara Wahid lahir dalam keluarga yang sangat terhormat dalam komunitas Muslim Jawa Timur Kakek dari ayahnya adalah KH Hasyim Asyari pendiri Nahdlatul Ulama (NU) sementara kakek dari pihak ibu KH Bisri Syansuri adalah pengajar pesantren pertama yang mengajarkan kelas p Pada tahun 1963 Wahid menerima beasiswa dari Kementrian Agama untuk belajar Studi Islam di Universitas Al Azhar di Kairo Mesir Ia pergi ke Mesir pada November 1963 Meskipun ia mahir berbahasa Arab Gus Dur diberitahu oleh pihak universitas bahwa ia harus mengambil kelas remedial sebelum belajar Islam dan bahasa Arab Karena tidak mampu memberikan bukti bahwa ia memiliki kemampuan bahasa Arab Wahid terpaksa mengambil kelas remedial Abdurrahman Wahid menikmati hidup di Mesir pada tahun 1964 ia suka menonton film Eropa dan Amerika dan juga menonton pertandingan sepak bola Wahid juga terlibat dengan Asosiasi Pelajar Indonesia dan menjadi jurnalis majalah asosiasi tersebut Pada akhir tahun ia berhasil lulus kelas remedial Arabnya Ketika ia memulai belajarnya dalam Islam dan bahasa Arab tahun 1965 Gus Dur kecewa ia telah mempelajari banyak materi yang diberikan dan menolak metode belajar yang digunakan Universitas Di Mesir Wahid dipekerjakan di Kedutaan Besar Indonesia Pa Gus Dur kembali ke Jakarta mengharapkan bahwa ia akan pergi ke luar negeri lagi untuk belajar di Universitas McGill Kanada Ia membuat dirinya sibuk dengan bergabung ke Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) organisasi yg terdiri dari kaum intelektual muslim progresif dan sosial demokrat LP3ES mendirikan majalah Prismadan Gusdur menjadi salah satu kontributor utama majalah tersebut Selain bekerja sebagai kontributor LP3ES Gusdur juga berkeliling pesantren dan madrasah di seluruh Jawa Pada saat itupesantren berusaha keras mendapatkan pendanaan dari pemerintah dengan cara mengadopsi kurikulum pemerintah Gusdur merasa prihatin dengan kondisi itu karena nilainilai tradisional pesantren semakin luntur akibat perubahan ini Gusdur juga prihatin dengan kemiskinan pesantren yang ia lihat Pada waktu yang sama ketika mereka membujuk pesantren mengadopsi kurikulum pemerintah pemerintah juga membujuk pesantren sebagai agen perubahan dan membantu pemeri Awal keterlibatan Latar belakang keluarga Wahid segera berarti Ia akan diminta untuk memainkan peran aktif dalam menjalankan NU Permintaan ini berlawanan dengan aspirasi Gus Dur dalam menjadi intelektual publik dan ia dua kali menolak tawaran bergabung dengan Dewan Penasihat Agama NU Namun Wahid akhirnya bergabung dengan Dewan tersebut setelah kakeknya Bisri Syansuri memberinya tawaran ketigaKarena mengambil pekerjaan ini Wahid juga memilih untuk pindah dari Jombang ke Jakarta dan menetap di sana Seba Mereformasi NU Pada saat itu banyak orang yang memandang NU sebagai organisasi dalam keadaan stagnasi/terhenti Setelah berdiskusi Dewan Penasihat Agama akhirnya membentuk Tim Tujuh (yang termasuk Wahid) untuk mengerjakan isu reformasi dan membantu menghidupkan kembali NU Reformasi dalam organisasi termasuk perubahan kepemimpinan Pada 2 Mei 1982 pejabatpejabat tinggi NU bertemu dengan Ketua NU Idham Chalid dan meminta agar ia mengundurkan diri Idham yang telah memandu NU pada era transisi kekuasaan Terpilih sebagai ketua dan masa jabatan pertama Reformasi Wahid membuatnya sangat populer di kalangan NU Pada saat Musyawarah Nasional 1984 banyak orang yang mulai menyatakan keinginan mereka untuk menominasikan Wahid sebagai ketua baru NU Wahid menerima nominasi ini dengan syarat ia mendapatkan wewenang penuh untuk memilih para pengurus yang akan bekerja di bawahnya Wahid terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama pada Musyawarah Nasional tersebut Namun persyaratannya untuk dapat memilih sendiri para pengurus di bawa Pembentukan PKB dan Pernyataan Ciganjur Salah satu dampak jatuhnya Soeharto adalah pembentukan partai politik baru Di bawah rezim Soeharto hanya terdapat tiga partai politik Golkar PPP dan PDI Dengan jatuhnya Soeharto partaipartai politik mulai terbentuk dengan yang paling penting adalah Partai Amanat Nasional (PAN) bentukan Amien dan Partai Demokrasi IndonesiaPerjuangan (PDIP) bentukan Megawati Pada Juni 1998 banyak orang dari komunitas NU meminta Gus Dur membentuk partai politik baru Ia tidak langsung mengimplementas Pemilu 1999 dan Sidang Umum MPR Pada Juni 1999 partai PKB ikut serta dalam arena pemilu legislatif PKB memenangkan 12% suara dengan PDIP memenangkan 33% suara Dengan kemenangan partainya Megawati diperkirakan akan memenangkan pemilihan presiden pada Sidang Umum MPR Namun PDIP tidak memiliki kursi mayoritas penuh sehingga membentuk aliansi dengan PKB Pada Juli Amien Rais membentuk Poros Tengah koalisi partaipartai MuslimPoros Tengah mulai menominasikan Gus Dur sebagai kandidat ketiga pada pemilihan presiden dan Perpecahan pada tubuh PKB Sebelum Sidang Khusus MPR anggota PKB setuju untuk tidak hadir sebagai lambang solidaritas Namun Matori Abdul Djalil ketua PKB bersikeras hadir karena ia adalah Wakil Ketua MPR Dengan posisinya sebagai Ketua Dewan Syuro Gus Dur menjatuhkan posisi Matori sebagai Ketua PKB pada tanggal 15 Agustus 2001 dan melarangnya ikut serta dalam aktivitas partai sebelum akhirnya mencabut keanggotaan Matori pada bulan November Pada tanggal 14 Januari 2002 Matori mengadakan Munas Khusus yang dihadir Pemilihan umum 2004 Pada April 2004 PKB berpartisipasi dalam Pemilihan Umum Anggota DPR DPD dan DPRD Indonesia 2004 memperoleh 106% suara Untuk Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Indonesia 2004 di mana rakyat akan memilih secara langsung PKB memilih Wahid sebagai calon presiden Namun Gus Dur gagal melewati pemeriksaan medis sehingga Komisi Pemilihan Umummenolak memasukkannya sebagai calon Gus Dur lalu mendukung Solahuddin yang merupakan pasangan dari Wiranto Pada 5 Juli 2004 Wiranto dan Sola Oposisi terhadap pemerintahan SBY Pada Agustus 2005 Gus Dur menjadi salah satu pemimpin koalisi politik yang bernama Koalisi Nusantara Bangkit Bersatu Bersama dengan Try Sutrisno Wiranto Akbar Tanjungdan Megawati koalisi ini mengkritik kebijakan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono terutama mengenai pencabutan subsidi BBM yang akan menyebabkan naiknya harga BBM Wahid menikah dengan Sinta Nuriyah dan dikaruniai empat orang anak Alissa Qotrunnada Zannuba Ariffah Chafsoh (Yenny) Anita Hayatunnufus dan Inayah Wulandari Yenny juga aktif berpolitik di Partai Kebangkitan Bangsa dan saat ini adalah direktur The Wahid Institute Gus Dur menderita banyak penyakit bahkan sejak ia mulai menjabat sebagai presiden Ia menderita gangguan penglihatan sehingga sering kali surat dan buku yang harus dibaca atau ditulisnya harus dibacakan atau dituliskan oleh orang lain Beberapa kali ia mengalami serangan stroke Diabetes dan gangguan ginjal juga dideritanya Ia meninggal dunia pada hari Rabu 30 Desember 2009 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta pada pukul 1845 akibat berbagai komplikasi penyakit tersebut yang dideritanya sejak lama Sebelum wafat ia harus menjalani hemodialisis (cuci darah) rutin Menurut Salahuddin Wahid adiknya Gus Dur wafat akibat sumbatan pada arteri Seminggu sebelum dipindahkan ke Jakarta ia sempat dirawat di Jombang seusai mengadakan perjalanan di Jawa Timur Pada tahun 1993 Gus Dur menerima Ramon Magsaysay Award sebuah penghargaan yang cukup prestisius untuk kategori Community Leadership Wahid dinobatkan sebagai “Bapak Tionghoa” oleh beberapa tokoh Tionghoa Semarang di Kelenteng Tay Kak Sie Gang Lombok yang selama ini dikenal sebagai kawasan Pecinanpada tanggal 10 Maret 2004 Ia mendapat penghargaan dari Simon Wiesenthal Center sebuah yayasan yang bergerak di bidang penegakan Hak Asasi Manusia Wahid mendapat penghargaan tersebut karena menurut mereka ia merupakan salah satu tokoh yang peduli terhadap persoalan HAM Gus Dur memperoleh penghargaan dari Mebal Valor yang berkantor di Los Angeles karena Wahid dinilai memiliki keberanian membela kaum minoritas salah satunya dalam membela umat beragama Konghucu di Indonesia dalam memperoleh hakhaknya yang sempat terpasung selama era orde baru Wahid juga memperoleh penghargaan dari Universitas Temple Namanya diabadikan sebagai nama kelompok studi Abdurrahman Wahid Chair of Islamic St.
Presiden RI ke4 – GusdurNet
Dalam kemiliteran presiden menempati posisi sebagai panglima tertinggi bagi Tentara Nasional Indonesia (TNI) Sebelum dilakukan amendemen terhadap UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) presiden dan wakil presiden dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dalam periode waktu 5 tahun Dibentuk 18 Agustus 1945Masa jabatan 5 tahun dapat dipilih kembali 1 kali lagiGelar Bapak Presiden (informal) Yang terhormat (formal) Paduka Yang Mulia (tidak digunakan lagi)Kediaman .
Juni Empat Pemimpin Indonesia Lahir Di Bulan Ini Radarsukabumi Com
Biografi dan Profil Lengkap K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur
Abdurrahman Wahid Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia
Daftar presiden Indonesia Wikipedia bahasa Indonesia
Biografi dan Profil Lengkap KH Abdurrahman Wahid Presiden ke4 RI – Riwayat Perjalanan Pendidikan Karir hingga menjadi Presiden RI InfoBiografiCom – Dr(HC) KH Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal dengan Gus Dur merupakan salah satu tokoh muslim indonesia yang pernah menjabat sebagai Presiden Indonesia ke4 yang memerintah dari tahun 1999 hingga tahun 2001.